Hari kemerdekaan tahun ini jatuh pada hari Minggu, sehingga Hari Senin 18 Agustus 2008 menjadi hari libur Nasional...
Alhamdulillah libur weekend jadi 3 hari, sabtu-minggu-senin
tetapi rencana hanyalah karya manusia, tetap saja Allah yang menentukan. Ujian tersebut dimulai jum'at sore, sepulang kerja kami mendapati Azwar mencret .
Azwar masih terlihat riang dan bermain gembira semua itu berlangsung sampai dengan hari Minggu, Alhamdulillah moncor nya berhenti, tetapi Azka mulai mengalami mual-mual Kami pun bersegera membawa Azka ke Hermina Depok, karena Hari Libur, yang ada hanya dokter umum/jaga. Karena Azwar terlihat lebih segar, hanya Azka yang diperiksa oleh dokter.
Esok hari nya (senin), Azwar kembali terserang Diare (mencret), kali ini terlihat lebih parah dari yang sebelum nya, walaupun begitu dia tetap riang dan bermain, hanya terlihat sedikit rewel saat mules...
Sore hari nya, Kakek dan Nenek Lenteng Agung datang menjenguk, The Azs pun kembali riang dan bermain bersama
Menjelang Magrib MamaAzs kembali mual-mual (karena hamil), dan Azwar pun masih Diare, sehingga diputuskan untuk membawa Azwar ke Hermina Depok. Setelah menunggu di rumah sakit lebih dari 2 jam (saat itu antrian cukup panjang, banyak yang sakit), akhir nya Azwar pun didapat giliran diperiksa dokter Tri Lestari, SpA. Ternyata Azwar pasien yang terakhir. Saat itu Azwar sudah terlihat lemas, dan sang dokter memvonis harus DI RAWAT INAP, ya Allah sungguh sebuah keputusan yang sulit, benar2 tak tega melihat Azwar di-infus lagi. Tetapi menurut analisa dokter, Azwar sudah DEHIDRASI. Terlihat kelopak matanya sudah agak mencekung, demikian pula ubun2 kepala nya.
Azwar pun masuk IGD untuk di-infus, PapaAzs tak sanggup untuk melihat nya, hingga meminta MamaAzs untuk menemani Azwar. Ternyata MamaAzs diminta untuk meninggalkan ruangan (diusir?), sampai beberapa kali. Mungkin sang Suster Grogi atau ingin membuat Azwar sebagai kelinci percobaan untuk menambah keahlian sang Suster (yang mungkin baru belajar). Papa Azs segera masuk ke ruang IGD, dan memperhatikan Azwar dikerumuni oleh 4 orang suster. PapaAzs pun diminta meninggalkan ruangan (dengan cara halus), tetapi PapaAzs tetap bertahan, walaupun air mata hampir tak terbendung melihat, tusukan jarum infus yang terlihat sulit dan menyakitkan.
Papa... Pappaa... akiiitt... puwaanng.... Azwar berteriak sambil menangis dan menatap PapaAzs dengan nanar...
PapaAzs hanya bisa memeluknya dan berusaha menenangkannya, serta meminta suster untuk menyelesaikan pekerjaan nya dengan benar dan cepat. Mereka (suster) bilang, untuk kasus dehidrasi atau DBD, apalagi pada bayi, memang sangat sulit untuk meng-infus nya.
Suasana menegangkan itu akhir nya berakhir, Azwar kelelahan karena menahan sakit dan meronta. Kemudian terlelap tidur.
Sekitar jam 22.30, Azwar dipindahkan keruangan Rawat Inap, Azka pun ikut menemani dengan tetap terjaga. Mungkin Azka tidak terbiasa dengan suasana rumah sakit, sehingga tidak dapat tidur. Setelah jam 24.00, Azka masih juga belum tidur, kamipun segera mengambil keputusan untuk membawa Azka pulang, dan meminta mba Nur untuk menemani Azwar di Hermina.
Begitu sampai dirumah, Azka mulai merasa nyaman dan mulai mengantuk, kemudian tertidur. Sekitar jam 01.00 kami kembali sampai di Hermina, Azwar mulai menggeliat bangun mencari susu ibunya...
mimi... mimi... suaranya agak serak dan lemah...
MamaAzs pun bergegas untuk menyusui nya... Azwar pun kembali tersenyum. Senyum terindah dan termanis... seolah menyapu segala kepenatan, rasa lelah dan kantuk yang kami alami.... Hal lucu terjadi saat Azwar mulas dan sang Suster berusaha mengambil sample Diare nya. Kami pun tertawa dan menahan geli karena kejadian tersebut... walaupun cairan Diare keluar sangat banyak, memenuhi kasur pasien. segala nya jadi harus diganti dan dibersihkan...
Sekitar jam 03.00, Azwar terlihat mulai mengantuk, kami pun tertidur pula setelah melihatnya tertidur...
Semoga lekas sembuh Azwar & Azka, semoga Allah selalu menyayangi kalian... Amiin...